Rasa Sesal Liverani dan Inglese Setelah Pertandingan Melawan Inter
![]() |
Selebrasi Gervinho dan Inglese. Foto: Parma. |
Arena - Parma berhasil menahan
Inter di markasnya dengan skor 2-2. Parma unggul terlebih dahulu lewat dua gol Gervinho.
Namun pada akhirnya
Inter berhasil menyamakan kedudukan melalui gol yang disarangkan oleh Brozovic dan Perisic.
Hal inilah yang disesalkan oleh pelatih
Parma, Fabio Liverani. Anak asuhnya tak mampu mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan.
“Ada sedikit rasa penyesalan, tapi kami menampilkan performa
yang sangat menawan. Kami bermain dengan hati,
semangat dan pengorbanan serta berhasil menciptakan dua gol berkualitas,” tutur Liverani dalam
situs resmi Parma.
Brozovic mencetak gol pertama Inter
pada pertengahan babak kedua lewat sepakan dari luar kotak penalti.
Menerima umpan dari Barella pemain asal Kroasia itu langsung melesatkan tendangan datar ke pojok gawang.
Keputusan cepat diambil Brozovic mengingat para pemain Parma telah membentuk
“tembok” di area kotak penalti. Skor 2-1 terus bertahan
di waktu normal.
Namun sayang Parma harus kecolongan
di masa injury time. Saat itu Perisic berhasil memanfaatkan kelengahan antisipasi umpan silang dari
para pemain Parma. “Kami memiliki risiko yang
besar dari umpan silang. Tetapi
kami sudah bertahan dengan cara
yang benar,” ujar Liverani menanggapi.
Parma sebenarnya sudah memperkuat lini pertahanan dengan memplot Wylan Cyprien dan
Simon Sohm sebagai gelandang bertahan untuk menggantikan Gervinho dan Jasmin Kurtic. Namun derasnya serangan
Inter akhirnya membuat jala Parma terkoyak.
Penyerang Parma, Roberto Inglese,
juga turut merasakan penyesalan yang sama. “Kami berhadapan langsung dengan tim
Inter yang sangat kuat, sayangnya kami sedikit kehilangan konsentrasi
di menit akhir.
Sebenarnya kami sangat terorganisir dalam menjalankan permainan selama 90 menit, jadi sangat memalukan jika
kami harus kecolongan gol yang seharusnya bisa kami pertahankan,” tegas Inglese.
Pemain asal Italia ini masuk pada babak kedua dan berhasil menciptakan satu assist. Inglese bermain dengan determinasi tinggi dan kerap membantu lini pertahanan.
Sebagai catatan, Inter sangat mendominasi penguasaan bola dalam pertandingan ini (69%). Namun bagi Liverani hal tersebut bukanlah masalah besar karena setiap tim memiliki pilihan taktik yang berbeda. “Saya memang tidak meminta mereka untuk terus menguasai bola, tetapi saya meminta mereka untuk mengelola strategi tertentu dalam permainan,” tegas Liverani.
(OTK/MSY)
Post Comment
Tidak ada komentar